Fore Barista Champion, Muhammad Hamka

Sudah tahukah kamu kalau rangkaian Fore Barista Championship 2022 diselenggarakan pada September kemarin? Ratusan barista dari 115 cabang Fore Coffee di seluruh Indonesia turut serta mengadu kemampuan dan kreativitasnya dalam membuat kopi. Dari situ, keluarlah satu pemenang yang berhasil menyabet gelar Coffee Essential Champ, yakni Muhammad Hamka dari cabang Fore Coffee di Pontianak, Kalimantan Barat. Apakah ia akan spill rahasianya sampai bisa menjadi pemenang? Kenalan lebih dekat dengannya, yuk!

Ini dia pemenang gelar Coffee Essential Champ

Akrab dipanggil Hamka, pemenang gelar Coffee Essential Champ ini ternyata baru lima bulan berkecimpung sebagai barista di Fore Coffee cabang GAIA Mall Pontianak, lho! Meski belum lama bergabung di Fore Coffee, pria berusia 22 tahun ini diumumkan sebagai pemenang setelah melalui sejumlah tahapan dalam rangkaian Fore Barista Championship 2022. 

“Berangkat itu enggak ada target juara, cuma yang penting ikut dengan persiapan yang terbaik,” ujar Hamka mengingat perjalanannya menuju lokasi rangkaian lomba di Makassar hingga Head Office Fore Coffee di Jakarta Selatan.

Lantas, bagaimana persiapannya hingga bisa meraih pencapaian tersebut? Tampaknya ada rahasianya, nih!

Sudah tiga tahun mendalami seluk beluk kopi

Ketertarikan Hamka terhadap dunia kopi kian berkembang sejak 2019 lalu. Apa yang menjadi pemicunya? Simpel saja, saat itu dirinya sempat bekerja di booth minuman dengan mesin kopi rumahan, di mana konsumen kerap melontarkan pertanyaan seputar kopi yang dihidangkan. Rasa penasaran pelanggan kemudian tumbuh menjadi rasa penasaran dalam dirinya sendiri, hingga kini Hamka bercita-cita memenangkan kompetisi barista tingkat nasional.

Usut punya usut, ternyata ini bukan pertama kalinya Hamka mengikuti lomba di industri kopi. Barista yang aslinya berasal dari Desa Punggur Kecil, Kabupaten Kubu Raya ini sudah pernah menjadi peserta lomba kopi di Pontianak. Hanya saja, cabang lombanya tidak sama. Pada kompetisi barista cabang brewing tersebut, peserta diarahkan untuk membuat satu varian minuman yang kemudian dipresentasikan di hadapan dewan juri.

Tidak heran Hamka telah berpengalaman membuat dan mempresentasikan minuman buatannya dalam skema kompetitif. Apa, sih, kreasi minuman buatan Hamka yang sukses memikat dewan juri Fore Barista Championship 2022?

Budaya minum kopi Pontianak mengantar menuju kemenangan

“Saya dapat ide yang kena, nih, dengan kultur ngopi yang ada di Pontianak,” kata Hamka mendeskripsikan minuman hasil ciptaannya. 

Memangnya, seperti apa kebiasaan minum kopi di Pontianak? Hamka pun menjelaskan bahwa masyarakat Pontianak kerap ngopi sembari menyantap pisang goreng srikaya. Berangkat dari situ, Hamka meleburkannya dengan mempersembahkan kopi susu pisang srikaya sebagai signature coffee dalam ajang kompetisi barista Fore Coffee ini.

Hasil kreasinya sejalan dengan misi Fore Coffee, terutama dalam memberikan kenyamanan dan kualitas prima bagi kepuasan pelanggan melalui inovasi. Sebab, Hamka mengemas kesukaan masyarakat lokal menjadi inovasi minuman baru.

Tidak menyangka mendapatkan tanggung jawab lebih besar

Usai pengumuman Grand Final Fore Barista Championship 2022, Hamka memperoleh apron khusus yang menunjukkan dirinya sebagai bagian dari Top 3 kompetisi tersebut. Begitu juga dengan peraih juara 2, Muhammad Sawita dari cabang Cempaka Putih, dan juara 3, Fresha Christina dari Renon Bali. Ini sengaja dilakukan oleh Fore Coffee supaya para peraih juara bisa menjadi teladan bagi rekannya.

Soalnya, selain mendorong supaya para barista semakin giat mendalami kopi, Fore Coffee juga menaruh harapan agar pemenangnya mampu berperan sebagai contoh bagi yang lain. Contoh yang dimaksud adalah mampu mengajarkan barista lain dan mendorong agar rekannya juga mau turut serta dalam kompetisi selanjutnya. Hamka sendiri mengaku tidak menyangka dirinya bisa memperoleh tanggung jawab lebih besar seperti itu.

 

Ketika ditanya mengenai harapannya bagi industri kopi nasional, Hamka memilih untuk memfokuskan harapannya agar Pontianak bisa mengikuti perkembangan di Indonesia. Pasalnya, beberapa barista Indonesia saja sudah menorehkan prestasi dalam ajang dunia seperti World Coffee Championship. Sementara itu, Pontianak masih memiliki ruang untuk mengejar perkembangan industri kopi Tanah Air. Wah, harapan yang sungguh bermakna, ya!

Barista di kedai kopi tertentu mungkin punya kecenderungan untuk fokus pada peraturan yang sudah ada. Meski begitu, ini bukan berarti barista bisa lantas puas. Selalu ada ruang untuk menuangkan kreativitas supaya bisa membuahkan hasil lebih baik. “Jangan hanya menjalankan SOP, cobalah berusaha dapetin yang lebih,” pungkas Hamka.

Fore Coffee
Share
This

Post a comment